Sabtu, 29 Oktober 2011

Training-Trainingan



Dunia psikologiitu ga jauh dari yang namanya pelatihan, training, atau semacamnya. Menurutmateri yang aku dapet sih, pelatihan itu adalah…
Aku udah seringikut pelatihan ini dan itu. Mulai dari yang menangis meratap-ratap hngga yangjingkrak-jingkrak loncat-loncat kaya pocong main lomba balap karung. Asyik ajasih ikutan kaya gitu. Meskipun memang dalam realita efek dari pelatihan itubiasanya cuman sampe 3 atau 4 hari. Misalnya habis ikut training motivasimenjadi pribadi yang tangguh luar biasa. Pelatihan yang sampe nginjek-nginjekbeling, mpe ditabra-tabrak ma container (ya terakhir ini kayae ga mungkin deh).
Pasca pelatihanitu, basanya seseorang akan menjadi penuh semangat, penuh gairah, penuh apalagi-lahnamanya. But, 3 hari atau seminggu orang yang tadinya merasa dirinya sepertiHulk jadilah dia seperti pecundang lagi. Meskipun ada konsep-konsep pelatihan terbaruyang mampu memberikan efek lebih lama lagi. Tapi, meskipun seperti itu, ada hallain yang luput, paling tidak dari pelatihan itu ada sebuah perubahan dalampola pikir. Orang yang tadinya berpikir bahwa sesuatu mustahil, bisa saja diaakhirnya akan mendapatkan sebuah pemikiran baru bahwa tidak ada yang tidakmungkin selama kita berusaha. Salam Supri!!!
Well,dari semuapelatihan yang pernah aku ikuti, aku paling suka ma pelatihan hypnotherapy.Bermula dari rasa penasaranku mengenai bagaimana Uya Kuya dapat membuat orangjadi jujur-jujuran suka ma cowok, bagaimana Romy Rafael dapat menghipnosisorang untuk percaya bahwa daun itu adalah uang, dan lain sebagainya ahli hypnosisyang telah membuat kita sebagai penonton dapat tertawa-tawa melihat ulah parakorban. Sebenarnya ada apa di balik semua itu? Apakah ada jin yang ikutnimbrung? Atau ada bencong yang tiba-tiba muncul di balik kamera sehingga membuatkorban seperti tertidur?
Kali aja akubisa jadi tukang hypnosis yang kaya di tipi-tipi itu. Paling ga hypnosis bapakbiar dapat tambahan uang bulanan, haha. Tapi ketika membaca brosur sebuahpelatihan hipnoterapi yang bertuliskan, “Uang yang Anda keluarkan masih sangatkecil dibandingkan banyaknya orang yang akan Anda bantu” hmmm, ada tujuan lebihmulia lagi sepertinya daripada membuat orang tertidur dengan enakut-nakuti pakebencong. Tak apalah akhirnya pun aku mengikuti pelatihan tersebut.
Kebetulanseorang teman menjadi EO suatu pelatihan Hipnoterapi, sehingga aku punmemutuskan ikut. Meskipun aku mengakui bahwa harga untuk mengikuti pelatihanitu cukup mahal bagi kelas mahasiswa kroco seperti aku. Tapi tekadku bulatuntuk mengikuti pelatihan itu. Berbekal tabungan yang aku miliki dan hasilpelobian ke orang tua, akhirnya aku ikut. Sebenernya bukan pelatihan hipnoterapiyang mahal bisa mencapai nilai 1 juta lebih (meskipun sekarang ada beberapapelatihan hipnoterapi yang sangat terjangakau di bawah 1 juta. Pelatihanmotivasi lain misalnya ada yang bisa mencapai angka 10 juta, atau paling murahadalah gratis. (Mataku akan berbinar-binar jika mendengar kata-kata itu, haha).
Pertama kali akumengikuti tu pelatihan, bareng adek-adek angkatanku yang ternyata juga ikut. Satukelas ada juga yang bapak-bapak, ibu-ibu, ma mas-mas. Yap, ada yang disuruhikut, ada yang aku ga tau kenapa ikut? Tapi, sebagian besar orang yang ikutpelatihan ini atau semacamnya tertarik karena penasaran dengan gaya Uya Kuya,dkk di televise.
Workshop hari pertamadengan dr.Angga membuatku berpikir, hmmm, baiklah nikmati saja apa yang adasaat ini, daripada kita tidak mendapatkan apa-apa. Hari pertama bersamabeberapa adek-adek angkatanku berserta peserta lain, ada yang dari Surabaya,ada juga yang dari Madiun mpe Purwokerto. Hari pertama ini materinya berkisarpada pemahaman mengenai teori dasar hipnoterapi, sejarah, dan bagaimanaprosesnya. Agak kikuk pertama kali nyoba prakteknya, dan harus membacamantranya alias scriptnya. Membuat partner praktekku hampir tertidur karena akuterlalu lama menghipnosisnya. Klo orang dah beneran tidur akan sulit untukmensugestinya. Mau kita bilang, “rileks…rileks” dia udah sangat rileks. 
Aku lupa alasankumengikuti pelatihan saat itu, tapi biasanya ini yang menentukan seberapa kitaakan belajar sesuatu nantinya. Klo alasannya cumin bar dapet pengetahuan, yaakhirnya kita cumin tahu doank. So, tanyakan pada dirimu apa alasanmu untukbelajar? Apa pula alasanmu untuk membaca tulisanku ini?
Hari kedua, kami tidakmenginap yang telah dikira oleh salah seorang adek angkatanku, dia sampe bawapakaian buat ganti segala, hedheeh. Hari ini adalah praktik, dari pagi mpemenjelang siang aku dan partner yang kebetulan adek angkatanku sendiripaliiiing lama. Yang lain dah pada ambil coffe break, aku ma partnerku masihber-rileks-rileks ria. Celingak-celinguk, haaa udah sepi ni ruangan. Praktekkedua adalah menghipnosis ibu hamil, ibu hamil yang khusus didatangkan entahdari mana, karena tiba-tiba saja ada itu kami hypnosis. Kali ini berkelompokkarena ibu hamilnya cumin ada dua. Secara bergantian, kami menghipno si ibu,asli aku sangat aneh dalam sesi ini, ketika harus bergantian, rasanya ga asyikbanget, “Setelah ini akan dilanjutkan oleh rekan saya” begitu terus mpe sejumlahorang dalam satu kelompok yang berjumlah sekitar 5 orang, jadi kaya acaraberita pagi aja.
Abis ngebuat tu ibuhamil kebingungan karena dibuat praktik, dan aku mengira tu ibu-ibu pastbingung, “Saya mau diapain? Hah dipinosis kaya di tipi-tipi itu? Aduh gimananih? Aku ga mau disuruh-suruh apalagi ntar disuruh pura-pura ngelahirin.”Setelah itu kami dihipnosis bareng, ya kaya dikasih motivasi gitu. Awal-awaldisaat ruangan yang remang-remang, dan mata kami tertutup sedangrileks-rileksnya serta denger dr.Angga menyebutkan kata cahaya. Entah kenapatiba-tiba terang aku rasakan meskpun mataku masih tertutup. Yang aku ketahuiternyata yang membuat terang itu karena lampu ruangannya dinyalain. Oh, ini thocahayanya?
Sngkat cerita,dua hari berlalu dan kini workshopnya dah selese, aku dapet sertifikatkepesertaan plus kenggotaan IBH (Indonesian Board Hipnoterapi) dan menyandanggelar CH (Certified Hypnotist), kini aku tau klo CHt itu bukan kependekan dariChating, melainkan Certified Hypnotherapist. CH Diberikan untuk yang telahmenyelesaikan program basic, CHt diberikan kepada yang telah menyelesaikanprogram Advance, ada juga MHt (Master Hypnotherapist) dan CI (CertifiedInstructor) yang aku masih bingung bagaimana mendapatkannya? Wuiih, serasa lahrkembal setelah mengikuti workshop itu. PD yang aku rasakan waktu itu, udahpunya skill baru.
ABis ikutpelatihan itu, aku jadi mulai tergila-gila dengan yang namanya hypnosis.Rasanya ingin ikutan pelatihan sejenis lagi. Wuiiih, jadi gila pamphlet, setiapada pamphlet bertuliskan “WORKSHOP HIPNOSIS/ HIPNOTERAPI” aku langsungmembacanya, tapi biasanya akan aku urungkan jika ternyata tabunganku belumcukup. Pernah ada yang cuman 200an aku langsung daftar, tapi sedih ga jadiikut. Huhuhu. Bukan di pamphlet saja, tapi juga searching lewat Om Gugel. Adabermacam-macam workshop sejenis dengan kelebihannya masing-masing, mulai dariharganya yang murah, hingga yang bener-bener mengajukan kualitas.
Gak puas ikut sekali,aku pun mengikuti pelatihan lainnya atas rekomendasi dari dosen. Dengan tingkatbasic lagi.  Beberapa bulan sekitar bulanApril, kelas dr.Gunawan diadakan lagi di Semarang. Aku pun mengikutinya, tapikal ini, BCH hanya satu hari (kok cepet banget ya???) Tuing tuing tuing tandaTanya tetep berada di atas kepalaku hingga aku tiba di TKP. Surprise… dr.Gunawanlangsung menyambutku, kemudian diajaknya aku makan. Dasar mahasiswa kampungan,ambil makan sebanyak-banyaknya. Huehehe…
Peserta hari itu adalahterbanyak selama sesi pelatihan, yaitu 3 orang. Aku, satu ibu-ibu, dan satulagi cewek yang dah kerja, yupz lagi-lagi aku jadi mahasiswa kacang sendirian.Sebenernya materinya memang gak jauh beda ma materi kelasnya dr.Angga kemaren,tapi bagiku ini emang pengulangan biar lebih manteb. Hal-hal yang aku belummudeng, kini aku semakin paham (thanx doc). Pelatihannya memang satu hari, tapiternyata akan dilanjut dengan Advance besoknya 1 hari juga. Aku sudah menolakuntuk tidak ikut dengan alasan klasik gak punya dana. Tapi pak Eko, tetapmemintaku untuk ikut, “Tu gampang entar saja, ikut dulu aja” Bayanganku, “Wah,asyik gratis nih” (Mahasiswa kampong mode on).
Sesi ACH hariberikutnya, ternyata lebih banyak yang datang, ternyata ini para alumni-alumniBCH sebelumnya. Waktu sesi perkenalan, aku bilang dalam hati, “Wuiiih, kerenamit nih orang-orang, ada yang dokter spesialis, ada yang penulis buku”akhirnya dengan ke PD-an,aku juga gak mau kalah, “Saya juga lagi mau nulisbuku” asli ni aku malu-maluin banget, mau nulis buku apa coba? Ya nulis bukutulis juga gak papa…
Sesi ACH, isinya mungpraktik dan praktik, dari teknik satu ke teknik yang lain. Ketika sesi hipnokelompoknya, di sinilah aku berkenalan dengan kalimat, “Because you are thelight and the light is you.” Dan kali ini sesuatu banget karena gak ada acara“nyalain lampu.”  Habis tu sesi makanmalam, dan di sinilah aku akhirnya diajak ngomong empat mata bersamadr.Gunawan. Beliau cerita mengenai rencana mengadakan regenerasi di IACH,sehingga akan diadakan workshop master sekitar akhir April. Beliau berharap akuikut, haduuuh piye ya???
Pada sesi  “Siapa yang mau diselesaikan masalahnya?”karena gak ada yang angkat tangan, akhirnya aku sekali lagi PD mengajukan diri.Aku curhat mengenai kehidupanku yang menyedihkan, huhuhu… mpe disuruhprestasiku apa aja, “Tu liat kan perubahan ekspresinya” kata dr.Gun, “aduuh,aku jadi malu”kataku dalam hati.
“Baiklah, mas Imamsekarang rileks, tutup matanya, rileks” ucap dr.Gunawan. Dan beliau sukses buataku nangis ga berhenti-berhenti. But, satu keuntungan yang aku rasakan adalahaku gak usah ikutan praktek person to person seperti yang lainnya. Huhuhuhu akunangis gak berhenti-berhenti juga. Yap, akhirnya selese juga ACH pada hari ini.
Aku masih mikir, “ikutMaster gak ya?” Aku harus bayar ya? Gak bisa gratis kah? Beberapa kali aku cobacalling dr.Gunawan via FB tapi gak ada respon. Hmmm, hingga hampir hari H, akugak mendapatkan jawaban pasti. Yap, mungkin meang belum rezekiku.
Beberapa hari setelahmaster itu aku ikut kelas hypnotherapy lagi yang diadakan oleh pak Asep, kaliini di Cirebon, wah deket nih ma kotaku. Sekalian mau Tanya-tanya tentangforgiveness. Akhirnya aku pun ikutan. Aku gak nginep aku laju setiap pagidengan bus, dan pulang malamnya dengan bus lagi. Materinya memang gak jauh bedalagi meskipun materinya pak Asep terbilang unik bagiku. Hanya saja pesertanyayang bikin aku keki, karena sudah pada berkeluarga, sehingga kada omongannyagak jauh-jauh dari masalah kaya gituan.
But, selama dua hariitu aku menikmati workshopnya, aplagi sudah dua kali aku mengikuti pelathanyang sama, sehingga di workshop ini aku memperhalus apa yang sudah akudapatkan. Pasca workshop aku sering mraktekin ke adek angkatanku, haduuuhpokoknya gitu banget lah.
Gagal ikut master, akupun ingin mengikuti NLP yang diadakan oleh dr.Gunawan juga. Dan awal Julidr.Gunawan ke Semarang lagi mengadakan BCH selama dua hari. Dengan instinggratisku, akhirnya aku pun ikut, itung-itung kompensasi dari BCH satu hari yangdulu. Kali ini aku bersama para dokter sebagai peserta, ada juga sih yangmahasiswa angkatan 2005. Merasa udah pernah mengikuti workshop di 3 orang yangberbeda, aku pun jad orang yang sok tau, cas cis cus. “Jangan percaya maFaisal” celetuk dr.Gunawan. aku,”Hihihi” hweee malu banget deh aku. BCH kaliini aku sangat menikmati daripada sbelumnya.
Akhir pelatihan, “Katapak Eko, kamu mau ikut NLP?” “Iya Pak” kataku. “Ya sudah entar email saja” Taklama kemudian aku pun mengimail dr.Gunawan. Iya beliau memberikan kemudahanuntuk aku mengikuti kelas NLP, but ada beberapa syarat yang aku lupa dan akumerasa gak bisa melakukannya. Tapi aku masih berusaha. Seperti biasa, hinggahampir hari H, aku pun tak mendaptkan kesempatan untuk mengikuti kelas NLPdr.Gunawan. huff…
Ya sudahlah, mungkinaku belum saatnya aku bisa mengikuti kelas-kelas dr.Gunawan. Kadang iri jugamelihat para alumni IACH master. Kenapa aku gak ikut ya dulu?? Akhirnyakeinginanku untuk semakin memperdalam hypnoterapi dan NLP pun sedikit demisedikit luntur. Aku serasa jadi orang buangan lagi. Huhuhhu
Tapi, aku sedih, karena wilayah kerja ini bukan hanya ditekuni oleh orang-orang psikologi saja. Ada orang-orang dari bidang lain mulai dari teknik, ekonomi, mpe peternakan segala. Mau buat apa coba?? Radionya mau dihpnosis? Ayamnya mau dihipnosis biar ga kalah ma buaya?? Ya tapi bagaimanapun, ilmu psikologi itu ilmu tentang manusia itu sendiri, jadi setiap manusia juga punya hak untuk mempelajarinya. Ya segitulahperjalananku dengan cerita bernama hipnoterapi, ada yang mau aku hypnosis pura-purajadi bencong???

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar