Selasa, 15 Maret 2011

Scientific of Other World

Gak tau kenapa tiba-tiba pengen nulis tentang hantu-hantu-an, mistisme, dsb. (Apa seorang Faisal?hehe tunggu dulu ) Adek kostku ada yang takut banget ma hantu, dia mpe mau bela-belain menahan hajatnya untuk ke kamar mandi ko lampu mati. Meski udah ta jelasin teori kehantuan secara ilmiah maupun syari’ah. Berbentuk seperti apa hantu di benak kalian? Pocong, kuntilanak, tuyul, atau lainnya? Sebelum aku terusin, coba liat kanan dan kiri kalian, sepi kan? Gak ada siapa-siapa? Sebentar jangan liat ke belakang…

Hantu memang banyak macem-macemnya, yang tradisional seperti pocong, genderuwo, kuntilanak, tuyul, dkk. maupun yang kelasnya sudah internasional seperti Drakula. Hantu maupun ada yang menyebutnya roh halus, jin, arwah, dsb. Tidak hanya menampakan diri secara utuh tetapi juga bisa berperan dalam tubuh manusia langsung, ada fenomena kesurupan atau ada yang memanfaatkannya untuk ilmu kebatinan. Lucu juga ketika mendengar cerita dari bapaknya temenku waktu belajar tenaga dalam, bisa manjur waktu dipraktekan saat pelatihan atau sesame teman seperguruan tetapi waktu dipraktekan di luar malah mlempem. Dala tulisan ini aku coba membahas tentang hantu, kesurupan, dan tenaga dalam secara ilmiah. Wow, secara ilmiah? Terdiri dari zat apa emang ya? H-5O, atau KNT-7? Atau bisa dirumuskan?

Hantu

Menurut Ahli Psikologi Kognitif Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, yang juga menjabat sebagai dekannya juga. Saat bedah buku Psikologi Kognitif karya Solso. Mengatakan bahwa ada sebuah proses kognitif yang terjadi pada diri seseorang mulai dari informasi yang kemudian dipersepsikan, muncul sebuah mental imajinasi yang dapat terproyeksikan ke luar diri seseorang jika orang tersebut yakin. Sekali lagi itu tidak nyata. Proses inilah yang sering terjadi pada orang yang mengalami Skizofenia. Saat aku magang dulu nich, pasien yang aku ajak ngorol bareng kebanyakan merasa pernah lihat sosok-sosok aneh.

So, hantu itu bisa muncul klo kita yakin pasti muncul. Seorang psikiater bernama Milton Erickson mengatakan Your Perception is your projection. Jadi hati-hati dengan persepsi kita. Klo dalam bahasa ESQ pesepsi itulah yang mengekang suara hati kita. Itulah mengapa wujud hantu itu bermacam-macam di beberapa daerah. Mungkin gak Kang Vampire berkunjung ke Jawa? Bisa aja, dengan adanya kemajuan teknologi yang ada (Lho apa hubungannya hantu ma kemajuan teknologi?) ada persepsi yang kita bentuk terperoleh dari informasi yang kita dapat. Informasi itu bisa kita dapat dari Televisi atau Film yang biasanya kita liat.

Pernah ada pengalaman di kampungku, heboh ada vampire nongol di kampung sebelah. Ngapain juga tu vampire ke sini? Ge liburan kali ya?? Hehe… makanya kurangi tu nonton film hantu. Rekomendasi aja sich film hantu yang bagus tu ada Plesetan Misteri atau Keluarga Hantu di Trans 7. Bagus tu …

Cara lain lagi, coba dech kamu bayangin hantu yang kalian takutin. Bayangkan dengan jelas gambarannya, warnanya, gambarnya gerak atau diam, wajahnya. Tambahkan suaranya, keras atau kecilnya. Tambahkan bauan juga gak papa, bau kemenyan mungkin. Terus rasakan perasaan kamu gimana?

Okay sekarang bayangkan tu hantu mukanya tersenyum, pipinya merah-merah tersipu, bibirnya pake lipstick klo perlu, giginya ada kawatnya. Oya klo ada pakaiannya dibuat se-gaul mungkin. Tambahain ndirilah yang lain.

Suaranya sekarang diubah lambat, sangaaaaat lambat, lambaaaaat banget….Bisa aja suaranya dicepetin ma tambahain ma music pengiring kaya Rap, rege, dangdut. Klo hantunya ngomong, coba ngomong apa yang lucu-lucu.

Baunya juga bisa diubah lebih wangi, klo perlu pakein dah tu mereka parfum ala Prancis… (nggaya banget tu setan sekarang)

Kesurupan

Pernh liat ya kesurupan itu? Baik langsung maupun tidak langsung? Menurut seorang Psikolog (lupa namanya pas waktu itu liat di TV), bahwa fenomena kesurupan merupakan efek dari tayangan media yang sering menampilkan hal-hal seperti hantu, dkk. sehingga membuat mental seseorang terpengaruhi yang menyebabkan menimbulkan reaksi tersendiri. Kesurupan juga dapat diartikan sebagai reaksi katarsis bagi individu. Seorang siswa yang lagi tertekan bisa langsung jerit-jerit yang diikuti oleh siswa lain. Siswa pertama dapat kesurupan karena ada proses kognisi pada dirinya yang tidak dapat dikendalikan. Sedangkan selanjutnya siswa-siswa lain yang sedang mengalami hal yang serupa akan terpengaruh sehingga ikut-ikutan kesurupan.

Dulu di kampungku ada permainan unik, gak tau namanya tapi aku sebut aja “kuntilanak ucul (ucul = lepas). Alkisah ada kuntilanak milik dukun X kabur. Kuntilanak ini bisa dipanggil ke dalam diri manusia dengan ritual tertentu. Tapi gak lama hanya 10-15 detik. Ritualnya subjek diminta menutup mata sambil berdiri, sedngkan si “pawang” akan menghitung 1-10 dengan memutar-mutar tangan. Tak lama kemudia, si subjeka akan mengangkat tangannya dengan sendirinya sehingga menyerupai vampire China. Gak lama kemudian, lompat-lompat dech tu orang kaya vampire. Apa yang aneh? Yupz, kuntilanak bukannya ketawa-ketawa gak jelas, tapi kok malah bergaya kaya vampire. Usut-usut pada waktu itu lagi trendnya film Vampire di TV setiap sabtu pagi, setengah 10 di RCTI (Hehe apal)

Ada cara unik untuk menangani kesurupan ini. ledek aja tu orang yang kesurupan. Misalnya yang kesurupan mengaku sebagai Mbah X yang kuat, bilang aja ke dia dengan keras, “Oooh, Mbah X, kuat ya? Klo gitu buktiin ke saya, ayo terbang sekarang,” atau kerasukan arwah binatang, misalnya ular, “Oooh, ular, sakti ya? Klo sakti tunjukin donk kamu bisa jadi singa!” dalam ruqyah misalnya, ge dibacain ayat-ayatQur’an bukannya minta ampun malah ngikutin. Biasanya sich kata dosenku, ada ayat-ayat tertentu yang sensitive nah, bilang aja klo dia tiba-tiba ga ngikutin lagi, “Lho, ayo ikutin, katanya bisa? Cepet ikutin” Paksa aja. Pada intinya kata Ustad Irfan, orang kesurupan tu biasanya punya keinginan sesuatu yang gak terpenuhi. Jadi, buat nyadarinnya ya, jangan turuti tu keinginannya atau cari sesuatu yang dia tidak suka.

Ilmu Gaib

Masih inget kan cerita dari bapak temenku di tulisan awal tadi. Kata temenku yang pernah mempelajari hal gituan. Intinya pada kepercayaan, Loe percaya pasti bisa. Proses-proses mulai dari mandi kembang, mandi tengah malam tanpa ketahuan, hanya bagian dari sugesti yang ingin ditanamkan. Sehingga orang yang mempelajarinya semakin percaya dengan kekuatannya. Nah, pada kasus bapak temenku tu, beliefnya Cuma berlaku ketika sedang bersama teman-teman seperguruannya yang notabenenya memiliki belief yang sama. Sedangkan orang lain yang tidak memiliki belief itu, ya gak berlaku.

Santet, wuih ilmu opo kui. Prinsip santet sama kaya prinsip telpon. Komunikasi gak akan berlangsung klo pihak yang satunya lagi gak angkat telponnya. Kata dosen psikologi UIN Jakarta yang pernah meneliti mengenai perdukunan di Jawa Timur. Ternyata proses santet tu kayak gini. Ada orang konsultasi, “Mbah saya pengen tu saingan saya sakit parah”. Nah, dukun tu kemudian memberikan mengkondisikan ke korban perihal mengenai santet, misalnya “Eh, ati-ati lho klo kamu liat ini itu berarti kamu lagi disantet.” Nah, utusan kedua mengkondisikan lingkungan sesuai dengan tanda-tanda yang sudah diberikan sebelumnya. Udah dech, klo tu korban percaya, beneran dah dia sakit. Hal ini yang menjelaskan kenapa Bush gak mempan disantet pa paranormal waktu berkunjung ke Indonesia.

Wallohu’alam Bi Showab, tulisan ini hanya ingin kembali menyadarkan kepada kita bahwa manusia merupakan makhluk yang tinggi derajatnya, sehingga lucu klo kemudian kita yang takut ma tu hantu. Temenku pernah menganalogikan seperti ini, hantu tu kan makhluk cacat? Sekarang bayangin dech kamu mau lomba lari ma orang cacat yang gak punya kaki misalnya. Tapi, kamu takut duluan, “wah jangan-jangan aku kalah nich.”

Atau ada lelucon, sebenarnya setan tu yang takut ma kita, kenapa dia nakut-nakutin kita, karena saking takutnya biar kita cepet pergi. Masih banyak hal yang belum kita pahami. Barangkali itu hanya mitos yang kemudian kita percayai. Tetapi sudah kewajiban kita mengimani yang ghaib. Mengimani Alloh SWT. Klo Setan aja takut ma Umar, kenapa kita gak bisa buat tu setan jadi lucu. hehe

Jumat, 11 Maret 2011

surat-suratan


Sekarang masih suka surat-suratan?

Yah mungkin, kesannya surat itu jadul apalagi sekarang udah ada email, ym, twitter, bbm-an, atau apalah namanya, yang bisa jadi tempat meluapkan segenap perasaan, komunikasi jadi makin lancar, tidak butuh waktu berhari-hari untuk menyampaikan sebuah pesan.

Tapi rasanya kangen juga dengan surat-suratan, bayangin jaman dulu, waktu kira-kira saya masih seumur jagung, masih SD gitu, rasanya seneng banget kalau ada Pak Pos dateng ke rumah. Kalau dapet surat kita sekeluarga duduk sama-sama baca surat itu, dibacain nyaring-nyaring supaya semua denger eh malah belum cukup, kalau udah selesai masing-masing pengen liat dan baca sendiri lagi.

Saya jadi inget, dulu abang dan kakak saya pada kuliah di pulau lain, jauh dari rumah, komunikasi jadi sangat berharga, telepon interlokal yang tarifnya muahal kalo sebelum jam sembilan malem jadi pertimbangan kalau mau nelepon seseorang di ujung pulau sana, yang gak punya telepon rumah bela-belain ke wartel. Saya jadi inget dulu orang rame ngantri di wartel untuk nelepon sanak keluarga yang jauh di seberang, belum lagi biasa ngomongnya pake teriak-teriak karena biasa suaranya gak jelas alhasil satu kampung tau percakapan yang bersangkutan.

Kemarin Pak Pos datang ke rumah saya, mengantarkan paket berharga dari negeri yang jauh dari seseorang yang spesial *ehem* eh tuh Pak Pos nanyain kakak saya, wah gak nyangka dianya, ternyata saya adek langganannya, dia cerita kalau dia udah lebih enam belas tahun mengantar surat, salah satu pelanggannya ya kakak saya, dia bilang, wah pasti kakakmu udah punya banyak anak ya *masih dua aja kok*. Wah, siapa sangka ternyata Pak Pos yang setia itu jadi saksi alur kehidupan. Tidak hanya pembawa berita dan paket.

Jaman sekarang orang-orang ke kantor pos cuma untuk kirim surat lamaran kerja, bayar listrik, ambil uang pensiun, atau beli matere.

Ada rasa yang lain saat kau menandatangani bukti kalau kau menerima surat atau paket yang ditujukan padamu, rasa yang lain saat membaca nama pengirim yang tertera di amplop, rasa yang lain saat kau mulai membuka amplop itu, rasa yang lain saat kau melihat ke dalam amplop untuk mengetahui apa saja yang dikirimkan padamu, rasa yang lain saat kau membaca kata demi kata, dan rasa yang lain saat kau selesai membaca dan menghirup aroma kertas surat. Yang mungkin tidak kau rasakan saat mengklik tombol untuk melihat pesan baru yang masuk untukmu yang tentu saja tidak bisa kau rasakan wujudnya, hanya bisa membacanya.

#PrayForJapan



An 8.9-magnitude earthquake hit northern Japan on Friday, triggering tsunamis and sending a massive body of water filled with debris that included boats and houses inching toward highways...

*CNN:Tokyo*

I feel so sorry and may God always protect us.