Tanda tanda jika kamu hamil,bisa kamu lihat dari berbagai gejala yang ada di tubuh yang kamu rasakan.Terkadang saat kamu beraktifitas dengan jadwal yang padat dan menstruasi yang tidak teratur membuat kamu tidak sadar bahwa kamu sedang hamil.
Tanda tanda yang menunjukkan bahwa kamu hamil yang akan dipaparkan dibawah ini mungkin tidak semuanya menunjukkan bahwa kamu tengah hamil.Untuk detail pastinya kamu bisa tes kehamilan kamu untuk pastinya.Berikut tanda tanda hamil yang bisa kita lihat:
1.Perut Kembung
Pada awal masa kehamilan terjadilah perubahan hormon.Perubahan hormon ini bisa menyebabkan perut kembung yang mirip saat kamu menstruasi.
2.Sensitif Terhadap Aroma
Tak ada yang tahu pasti mengapa ini terjadi.Saat hamil muda semua aroma tercium sangat menyengat dan rasanya gak enak banget.
3.Mual Dan Muntah
Pada awal bulan kehamilan,rasa peryt mual dan ingin muntah hampir dirasakan oleh seluruh wanita yang hamil muda.Tetapi ada juga wanita hamil yang tidak pernah mengalami gejala ini.
4.Sering Buang Air Kecil
Saat hamil,perubahan hormon meningkatkan laju aliran darah melalui ginjal.Sehingga kandung kemih lebih cepat terisi yang menyebabkan wanita hamil lebih sering buang air kecil.hl ini diperparah oleh perut yang semakin membuncit yang menekan kandung kemih.
5.Mudah Capek
Meningkatnya hormon progesteron diduga penyebab wanita hamil mudah capek.Namun tidak ada yang tahu persis kenapa begitu.Mudah capek juga bisa disebabkan terlalu sering buang air kecil dan seringnya mual dan muntah.
6.Payudara Membengkak
Awal kehamilan memacu meningkatkan hormon.Payudara akan membengkak dan payudara akan terasa sakit saa diremas ketika memasuki usia kehamilan 1-3 bulan.
7.Tidak Menstruasi
Wanita tidak mengalami menstruasi hingga berbulan bulan selain yang sudah Menopause,sebaiknya melakukan tes hamil.
Tanda tanda bahwa kamu hamil diatas,sekli lagi hanyalah pertanda.Pastinya,kamu melakukan tes dan konsultasi pada dokter kandungan agar lebih akurat.Kalau benar kamu hamil,tentu kamu harus mempertimbangkan bra untuk ibu hamil dan tepat dalam memilih celana dalam untuk ibu hamil.
Cerita Skripsi
Minggu, 25 Desember 2011
Jumat, 23 Desember 2011
Tips Memilih Bra Untuk Ibu Hamil
Ibu hamil bukan perutnya saja yang makin membesar.Bagian lain dari tubuh pun ikut membesar.Sebelumnya di blog ini menulis tips memilih celana dalam untuk ibu hamil,kini sekedar berbagi,ada tips bagaimana memilih bra untuk ibu hamil.
Biasanya ibu yang sedang hamil mengalami perubahan pada ukuran payudara.Ukuran bra pun akan bertambah 1-2 nomor.Agar anda tetap nyaman,sebaiknya pilihlah bra yang tepat supaya anda tetap nyaman.Berikut tips memilih bra untuk ibu hamil.
1.Jangan menggunakan Bra dengan kawat dan busa
Bra dengan kawat bisa membuat payudara anda terasa sakit.Sedangkan busa hanya untuk menonjolkan payudara.Bagi ibu hamil,pastilah payudara akan semakin menonjol karena payudara memproduksi air susu.Sehingga busa tidak diperlukan lagi.
2.Cup penuh dengan tali yang lebar
Untuk memilih bra sebaiknya pilih lah yang mempunyai cup yang penuh atau model mangkok dengan bahan kain yang lembut.Ini diperuntukan menyangga seluruh permukaan payudara.Tentunya dengan tali yang lebar,anda lebih nyaman beraktifitas.
Biasanya ibu yang sedang hamil mengalami perubahan pada ukuran payudara.Ukuran bra pun akan bertambah 1-2 nomor.Agar anda tetap nyaman,sebaiknya pilihlah bra yang tepat supaya anda tetap nyaman.Berikut tips memilih bra untuk ibu hamil.
1.Jangan menggunakan Bra dengan kawat dan busa
Bra dengan kawat bisa membuat payudara anda terasa sakit.Sedangkan busa hanya untuk menonjolkan payudara.Bagi ibu hamil,pastilah payudara akan semakin menonjol karena payudara memproduksi air susu.Sehingga busa tidak diperlukan lagi.
2.Cup penuh dengan tali yang lebar
Untuk memilih bra sebaiknya pilih lah yang mempunyai cup yang penuh atau model mangkok dengan bahan kain yang lembut.Ini diperuntukan menyangga seluruh permukaan payudara.Tentunya dengan tali yang lebar,anda lebih nyaman beraktifitas.
Tips Memilih Celana Dalam Untuk Ibu Hamil
Saat anda hamil,tentunya banyak ukuran badan jadi pada melar.Saat kehamilan anda memasuki usia 16 minggu,perut tampak semakin membesar.Tentunya celana dalam anda saat sebelum hamil sudah kurang nyaman lagi untuk anda pakai.Anda membutuhkan celana dalam khusus untuk anda yang lagi hamil.Hal ini harus anda lakukan agar anda nyaman beraktifitas.
Ada beberapa tips bagaimana cara memilih celana dalam untuk ibu hamil yang mesti dicoba.
1.Carilah celana dalam yang memiliki model bisa menyangga bokong dan perut dengan kuat sehingga ibu hamil tetap nyaman selama beraktifitas.Namun,memilih celana dalam ini janganlah yang terlalu ketat pada selakangan.
2.Bagi ibu hamil yang mempunyai pinggang yang tidak terlalu lebar dengan perut yang besar,anda bisa coba memilih celana dalam model kangguru yang mempunyai kantong di bagian depan.
3.Ibu hamil yang cenderung mudah berkeringat membuat organ kewanitaan yang lembab bisa tambah bertambah lembab sehingga memungkinkan organ kewanitaan bisa mudah terserang jamur.Untuk itu saat memilih celana dalam carilah yang berbahan katun dan mudah menyerap keringat.
4.Sebagai pilihan,anda gak harus membeli celana dalam khusus untuk ibu hamil yang mahal.Memang harga yang mahal biasa memiliki kualitas sehingga lebih nyaman digunakan.
Ada beberapa tips bagaimana cara memilih celana dalam untuk ibu hamil yang mesti dicoba.
1.Carilah celana dalam yang memiliki model bisa menyangga bokong dan perut dengan kuat sehingga ibu hamil tetap nyaman selama beraktifitas.Namun,memilih celana dalam ini janganlah yang terlalu ketat pada selakangan.
2.Bagi ibu hamil yang mempunyai pinggang yang tidak terlalu lebar dengan perut yang besar,anda bisa coba memilih celana dalam model kangguru yang mempunyai kantong di bagian depan.
3.Ibu hamil yang cenderung mudah berkeringat membuat organ kewanitaan yang lembab bisa tambah bertambah lembab sehingga memungkinkan organ kewanitaan bisa mudah terserang jamur.Untuk itu saat memilih celana dalam carilah yang berbahan katun dan mudah menyerap keringat.
4.Sebagai pilihan,anda gak harus membeli celana dalam khusus untuk ibu hamil yang mahal.Memang harga yang mahal biasa memiliki kualitas sehingga lebih nyaman digunakan.
Kata-Kata Cinta Romantis
Kata-Kata Cinta Romantis | Kata Kata Romantis Cinta Terbaru - Sering anda melihat di internet banyak sekali tulisan tentang apa saja yang berbau sastra, tentunya ada banyak sekali, misalnya saja Puisi Cinta yang banyak terdapat penulis ternama dari indonesia.Kata Kata Bijak juga seperti itu, banyak sekali yang bisa menciptakan dan merangkai kata dengan bagus sekali.
Saya selalu mencarikan informasi buat anda tentang kata kata indah agar anda bisa membacanya dengan baik, begitu juga Kata Kata Mutiara yang selama ini ternyata banyak sekali yang mencari via online internet, sekarang ini saya mencoba memberikan yang terbaik tentang Kata Kata Cinta untuk pacar,silahkan disimak di bawah ini :
Ketika dilema melanda jiwaSeketika itu aku terus memikirkanmuWalau terasa sepi di tengah keramaianTapi aku merasa bahagia jika memikirkanmu
Seperti bunga pagi yang selalu menanti mentariSeperti dedaunan yang menunggu angin berhembusSeperti itulah aku menunggumuKarena aku yakin kau akan tetap datang
Tak pernah sedikit terlintas tanya di hatikuApakah kau benar-benar mencintaikuAku tau kau tulus oadakuKarena cinta memang kuat
Diatas adalah Kata Kata Cinta untuk kekasih yang bisa anda buat inspirasi membuat Kata Kata Cinta romantis dan mesra, kalau seandinya teman - teman bisa membuat sendiri, ya akan lebih baik jika nantinya akan di kirim ke pacar teman - teman setelah membaca sedikit artikel mengenai Kata-Kata Cinta Romantis.
Kamis, 22 Desember 2011
Tips dan Trik Membuat Skripsi yang Efektif
Apa itu Skripsi?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis.Buat sebagian mahasiswa,skripsi adalah sesuatu yang lumrah.Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain,skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk.Banyak juga yang berujar "lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi".
skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1).Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi.Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri,tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama.Misalnya,mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS,tidak boleh ada nilai D atau E,IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00,dan seterusnya.Anda mungkin saat ini belum "berhak" untuk menulis skripsi,akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing.Setelah itu,Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya.Nilai Anda bisa bervariasi,dan terkadang,bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3).Untuk disertasi,mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan
menjelaskan teori baru.Sementara untuk tesis,mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada.Sementara untuk mahasiswa S1,
skripsi adalah "belajar meneliti".
Jadi,skripsi memang perlu disiapkan secara serius.Akan tetapi,juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi
Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya "ditujukan" untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata.Menurut saya pribadi,penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan,kerja keras,dan relationships yang baik.Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan.Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.
Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk.Padahal,untuk tataran mahasiswa S1,skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku.Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah.Karenanya,untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian,secara umum,terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis.Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas,ada pengujian kuantitif (statistik),dan juga menolak grounded theory.Sebaliknya,pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori,hipotesis dijelaskan hanya secara implisit,lebih banyak menggunakan metode eksploratori,dan sejalan dengan grounded theory.
Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja.Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer).Jadi,tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu,sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain.Juga,tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya.Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi.Akan tetapi,pada prakteknya ada dosen pembimbing yang "benar-benar membimbing" skripsi Anda dengan intens.Ada pula yang membimbing Anda dengan "melepas" dan memberi Anda kebebasan.Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.
Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini.Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan.Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda.Tentu saja lebih "enak" kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.
Lalu,bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?
Secara garis besar,dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) Dosen senior,dan (2) Dosen junior.Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun,setidaknya bergelar doktor (atau professor),dengan jam terbang yang cukup tinggi.Sebaliknya,dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun,umumnya masih bergelar master,dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.
Tentu saja,masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Sebagai contoh,kalau Anda memilih dosen pembimbing senior,biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:
•Proses bimbingan cukup sulit,karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
•Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.
Tapi,keuntungannya:
•Kualitas skripsi Anda,secara umum,akan lebih memukau daripada rekan Anda.
•Anda akan "tertolong" saat ujian skripsi/pendadaran,karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk "membantai" Anda.
•Dalam beberapa kasus,bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.
Sebaliknya,kalau Anda memilih dosen pembimbing junior,maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan.Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi.Dosen muda umumnya juga tidak "jaim" dan "tidak sok" kepada mahasiswanya.
Tapi,kerugiannya,Anda akan agak "sendirian" ketika menghadapi ujian skripsi.Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda,bisa dipastikan Anda akan "dihajar" cukup telak.Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.
Jadi,hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Tahap-tahap Persiapan dalam menyusun skripsi
Kalau Anda beruntung,bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda.Biasanya,dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya.Kalau sudah begini,penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.
Sayangnya,kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu.Mayoritas mahasiswa,seperti ditulis sebelumnya,harus bersikap proaktif sedari awal.Jadi,persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya,skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal.Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi,mengumpulkan bahan,memilih topik dan alternatif topik,hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan,pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi.Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan.Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas,maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan.Pertama,topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik,bahkan bagi dosen pembimbing/penguji.Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas,penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua,jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir,biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya.Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal.Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara "baku".Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian.Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya.Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda.Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam menyusun skripsi
Siapkan Diri.Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri.Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi.Persiapkan segalanya dengan baik.Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.
Minta Doa Restu.Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya.Kalau Anda tinggal bersama orang tua,mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi.Kalau Anda tinggal di kos,minta pengertian dengan teman-teman lain.Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar.Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Buat Time Table.Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming.Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi,kapan Anda harus mendapatkan judul,kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi,juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.
Berdayakan Internet.Internet memang membuat kita lebih produktif.Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda.Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.
Jadilah Proaktif.Dosen pembimbing memang "bertugas" membimbing Anda.Akan tetapi,Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing.Selalu bersikaplah proaktif.Mulai dari mencari topik,mengumpulkan bahan,"mengejar" untuk bimbingan,dan seterusnya.
Be Flexible.Skripsi mempunyai tingkat "ketidakpastian" tinggi.Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik.Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya.Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar,tetapi dosen Anda merasa sebaliknya.Jadi,tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.
Jujur.Sebaiknya jangan menggunakan jasa "pihak ketiga" yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data.Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri.Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar,sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda.Kalau disampaikan dengan tulus,pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.
Siapkan Duit.Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships).Mulai dari akses internet,biaya cetak mencetak,ongkos kirim kuesioner,ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian,biaya transportasi menuju tempat responden,dan sebagainya.Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana.Ironis kan?
Format Skripsi yang Benar
Biasanya,setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku.Mulai dari penyusunan konten,tebal halaman,jenis kertas dan sampul,hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan.Akan tetapi,secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.
Pendahuluan.Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian,motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan,tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini,dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis.Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama,kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis.Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya.Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini.Akibatnya,skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.
Metodologi Penelitian.Berisi penjelasan tentang data yang digunakan,pemodelan empiris yang dipakai,tipe dan rancangan sampel,bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan,model penelitian yang diacu,dan sebagainya.
Hasil Penelitian.Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis,biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik,pengujian validitas dan reliabilitas,dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.
Penutup.Berisi ringkasan,simpulan,diskusi,keterbatasan,dan saran.Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu.Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai,manakah hipotesis yang didukung/ditolak,keterbatasan apa saja yang mengganggu,juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review.Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi.Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten.Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda),kakak kelas/senior Anda,teman-teman Anda yang dirasa kompeten,atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula dalam membuat Skripsi
Ketidakjelasan Isu.Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian.Isu seharusnya singkat,jelas,padat,dan mudah dipahami.Isu harus menjelaskan tentang permasalahan,peluang,dan fenomena yang diuji.Faktanya,banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar,tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan Periset.Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya.Hal ini adalah kesalahan fatal.Tujuan riset adalah menguji,mengobservasi,atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi,bukan untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I : Bagian Terpenting.Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis.Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak.Padahal,menurut saya,bagian terpenting skripsi adalah Bab I.Logikanya,kalau isu,motivasi,tujuan,dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut,biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.(baca juga: Joint Hypotheses)
Padding.Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi.Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka,walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja.Sebaliknya,banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya,tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses.Menurut pendekatan saintifik,pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan.Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji.Begitu pula dengan metode yang digunakan,haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Kalau keduanya terpenuhi,yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding.Sebaliknya,kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya),bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan.Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”.Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada.Bukan karena kemalasan periset,ketiadaan dana,atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset.Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor.Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang,termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini,apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan,dan seterusnya.Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi
Benar.Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination).Terlebih lagi,banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran.Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan,grogi,gemetar,berkeringat,yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi,Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji.Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji.Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji.Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat.Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari.Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan,melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik,baik konseptual maupun teknis.
Grogi,cemas,kuatir itu wajar dan manusiawi.Akan tetapi,ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan.Ujian skripsi adalah "konfirmasi" atas apa yang sudah Anda lakukan.Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda,tahu betul apa yang Anda lakukan,dan tidak grogi di ruang ujian,bisa dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti.Siapkan untuk melakukan presentasi.Akan tetapi,tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap.Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut.Tentu saja,Anda harus siapkan jawabannya dengan baik.Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.
Juga,ada baiknya beberapa malam sebelum ujian,digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari.Klise memang.Tapi benar-benar sangat membantu.
Jujur saja,saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti.Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi.Selama berada dalam ruang ujian,kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa.Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.
Bukan.Bukan saya bermaksud sombong,tetapi hanya untuk memotivasi Anda.Kalau saya bisa,seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi
Banyak yang mengira,setelah ujian skripsi segalanya selesai.Tinggal revisi,bawa ke tukang jilid/fotokopi,urus administrasi,daftar wisuda,lalu traktir makan teman-teman.Memang benar.Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi,Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.
Faktanya,lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup.Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda.Caranya?
Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi.Cara lain,kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah,lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3.Dengan demikian,kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.
Bukan apa-apa,saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan.Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain.Akan tetapi,dengan melakukan penelitian,membuat publikasi,dan seterusnya,bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.
Jadi,menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?
skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1).Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi.Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri,tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama.Misalnya,mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS,tidak boleh ada nilai D atau E,IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00,dan seterusnya.Anda mungkin saat ini belum "berhak" untuk menulis skripsi,akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing.Setelah itu,Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya.Nilai Anda bisa bervariasi,dan terkadang,bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3).Untuk disertasi,mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan
menjelaskan teori baru.Sementara untuk tesis,mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada.Sementara untuk mahasiswa S1,
skripsi adalah "belajar meneliti".
Jadi,skripsi memang perlu disiapkan secara serius.Akan tetapi,juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi
Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya "ditujukan" untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata.Menurut saya pribadi,penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan,kerja keras,dan relationships yang baik.Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan.Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.
Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk.Padahal,untuk tataran mahasiswa S1,skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku.Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah.Karenanya,untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian,secara umum,terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis.Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas,ada pengujian kuantitif (statistik),dan juga menolak grounded theory.Sebaliknya,pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori,hipotesis dijelaskan hanya secara implisit,lebih banyak menggunakan metode eksploratori,dan sejalan dengan grounded theory.
Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja.Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer).Jadi,tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu,sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain.Juga,tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya.Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi.Akan tetapi,pada prakteknya ada dosen pembimbing yang "benar-benar membimbing" skripsi Anda dengan intens.Ada pula yang membimbing Anda dengan "melepas" dan memberi Anda kebebasan.Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.
Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini.Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan.Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda.Tentu saja lebih "enak" kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.
Lalu,bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?
Secara garis besar,dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) Dosen senior,dan (2) Dosen junior.Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun,setidaknya bergelar doktor (atau professor),dengan jam terbang yang cukup tinggi.Sebaliknya,dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun,umumnya masih bergelar master,dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.
Tentu saja,masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Sebagai contoh,kalau Anda memilih dosen pembimbing senior,biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:
•Proses bimbingan cukup sulit,karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
•Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.
Tapi,keuntungannya:
•Kualitas skripsi Anda,secara umum,akan lebih memukau daripada rekan Anda.
•Anda akan "tertolong" saat ujian skripsi/pendadaran,karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk "membantai" Anda.
•Dalam beberapa kasus,bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.
Sebaliknya,kalau Anda memilih dosen pembimbing junior,maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan.Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi.Dosen muda umumnya juga tidak "jaim" dan "tidak sok" kepada mahasiswanya.
Tapi,kerugiannya,Anda akan agak "sendirian" ketika menghadapi ujian skripsi.Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda,bisa dipastikan Anda akan "dihajar" cukup telak.Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.
Jadi,hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Tahap-tahap Persiapan dalam menyusun skripsi
Kalau Anda beruntung,bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda.Biasanya,dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya.Kalau sudah begini,penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.
Sayangnya,kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu.Mayoritas mahasiswa,seperti ditulis sebelumnya,harus bersikap proaktif sedari awal.Jadi,persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya,skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal.Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi,mengumpulkan bahan,memilih topik dan alternatif topik,hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan,pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi.Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan.Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas,maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan.Pertama,topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik,bahkan bagi dosen pembimbing/penguji.Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas,penguji biasanya sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua,jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir,biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya.Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal.Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara "baku".Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian.Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya.Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda.Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam menyusun skripsi
Siapkan Diri.Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri.Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi.Persiapkan segalanya dengan baik.Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.
Minta Doa Restu.Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya.Kalau Anda tinggal bersama orang tua,mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi.Kalau Anda tinggal di kos,minta pengertian dengan teman-teman lain.Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar.Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Buat Time Table.Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming.Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi,kapan Anda harus mendapatkan judul,kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi,juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.
Berdayakan Internet.Internet memang membuat kita lebih produktif.Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda.Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.
Jadilah Proaktif.Dosen pembimbing memang "bertugas" membimbing Anda.Akan tetapi,Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing.Selalu bersikaplah proaktif.Mulai dari mencari topik,mengumpulkan bahan,"mengejar" untuk bimbingan,dan seterusnya.
Be Flexible.Skripsi mempunyai tingkat "ketidakpastian" tinggi.Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik.Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya.Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar,tetapi dosen Anda merasa sebaliknya.Jadi,tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.
Jujur.Sebaiknya jangan menggunakan jasa "pihak ketiga" yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data.Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri.Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar,sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda.Kalau disampaikan dengan tulus,pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.
Siapkan Duit.Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships).Mulai dari akses internet,biaya cetak mencetak,ongkos kirim kuesioner,ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian,biaya transportasi menuju tempat responden,dan sebagainya.Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana.Ironis kan?
Format Skripsi yang Benar
Biasanya,setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku.Mulai dari penyusunan konten,tebal halaman,jenis kertas dan sampul,hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan.Akan tetapi,secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.
Pendahuluan.Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian,motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan,tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini,dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis.Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama,kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis.Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya.Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini.Akibatnya,skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.
Metodologi Penelitian.Berisi penjelasan tentang data yang digunakan,pemodelan empiris yang dipakai,tipe dan rancangan sampel,bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan,model penelitian yang diacu,dan sebagainya.
Hasil Penelitian.Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis,biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik,pengujian validitas dan reliabilitas,dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.
Penutup.Berisi ringkasan,simpulan,diskusi,keterbatasan,dan saran.Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu.Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai,manakah hipotesis yang didukung/ditolak,keterbatasan apa saja yang mengganggu,juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review.Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi.Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten.Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda),kakak kelas/senior Anda,teman-teman Anda yang dirasa kompeten,atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula dalam membuat Skripsi
Ketidakjelasan Isu.Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian.Isu seharusnya singkat,jelas,padat,dan mudah dipahami.Isu harus menjelaskan tentang permasalahan,peluang,dan fenomena yang diuji.Faktanya,banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar,tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan Periset.Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya.Hal ini adalah kesalahan fatal.Tujuan riset adalah menguji,mengobservasi,atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi,bukan untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I : Bagian Terpenting.Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis.Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak.Padahal,menurut saya,bagian terpenting skripsi adalah Bab I.Logikanya,kalau isu,motivasi,tujuan,dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut,biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.(baca juga: Joint Hypotheses)
Padding.Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi.Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka,walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja.Sebaliknya,banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya,tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses.Menurut pendekatan saintifik,pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan.Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji.Begitu pula dengan metode yang digunakan,haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Kalau keduanya terpenuhi,yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding.Sebaliknya,kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya),bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan.Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”.Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada.Bukan karena kemalasan periset,ketiadaan dana,atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset.Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor.Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang,termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini,apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan,dan seterusnya.Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi
Benar.Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination).Terlebih lagi,banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran.Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan,grogi,gemetar,berkeringat,yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi,Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji.Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji.Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji.Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat.Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari.Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan,melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik,baik konseptual maupun teknis.
Grogi,cemas,kuatir itu wajar dan manusiawi.Akan tetapi,ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan.Ujian skripsi adalah "konfirmasi" atas apa yang sudah Anda lakukan.Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda,tahu betul apa yang Anda lakukan,dan tidak grogi di ruang ujian,bisa dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti.Siapkan untuk melakukan presentasi.Akan tetapi,tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap.Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut.Tentu saja,Anda harus siapkan jawabannya dengan baik.Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.
Juga,ada baiknya beberapa malam sebelum ujian,digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari.Klise memang.Tapi benar-benar sangat membantu.
Jujur saja,saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti.Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi.Selama berada dalam ruang ujian,kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa.Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.
Bukan.Bukan saya bermaksud sombong,tetapi hanya untuk memotivasi Anda.Kalau saya bisa,seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi
Banyak yang mengira,setelah ujian skripsi segalanya selesai.Tinggal revisi,bawa ke tukang jilid/fotokopi,urus administrasi,daftar wisuda,lalu traktir makan teman-teman.Memang benar.Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi,Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.
Faktanya,lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup.Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda.Caranya?
Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi.Cara lain,kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah,lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3.Dengan demikian,kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.
Bukan apa-apa,saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan.Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain.Akan tetapi,dengan melakukan penelitian,membuat publikasi,dan seterusnya,bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.
Jadi,menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?
Penyebab Dan Cara Mengatasi Ketombe
Penyebab ketombe
Kehadirannya yang tidak diharapkan dapat membuat rambut terlihat kotor dan juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.Ketombe timbul akibat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit kepala yang disebabkan tertinggalnya zat kimia pada saat penggunaan shampo atau minyak rambut.Mikroorganisme semakin subur akibat kulit kepala yang terlalu berminyak.Ketombe juga dapat disebabkan akibat jamur.
Penyebab lain adalah karena seseorang mengalami psoriasis yaitu penyakit radang kulit sehingga pergantian kulit lebih cepat dari biasanya,termasuk pada kulit kepala.Hal ini menghasilkan ketombe di kepala.Penyakit lainnya adalah dermatitis seboroik yaitu peradangan kulit yang menimbulkan munculnya sisik pada kulit kepala.
Cara mengatasi ketombe
Jaga agar kulit kepala tidak menjadi terlalu berminyak,misalnya dengan keramas secara teratur dan menggunakan minyak rambut secukupnya.Setelah keramas,biasakan membilas shampo sampai bersih.Jangan lupa menjaga kebersihan sisir,karena sisir yang kotor menjadi tempat berkumpulnya jamur.
Mengkonsumsi air putih secara cukup setiap hari ditambah lagi dengan mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah cukup dapat membantu menjaga kesehatan kulit termasuk kulit kepala Anda.
Untuk menghilangkan ketombe,Anda dapat pula menggunakan shampo yang mengandung selenium sulfida atau salicylic acid.
Kehadirannya yang tidak diharapkan dapat membuat rambut terlihat kotor dan juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.Ketombe timbul akibat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit kepala yang disebabkan tertinggalnya zat kimia pada saat penggunaan shampo atau minyak rambut.Mikroorganisme semakin subur akibat kulit kepala yang terlalu berminyak.Ketombe juga dapat disebabkan akibat jamur.
Penyebab lain adalah karena seseorang mengalami psoriasis yaitu penyakit radang kulit sehingga pergantian kulit lebih cepat dari biasanya,termasuk pada kulit kepala.Hal ini menghasilkan ketombe di kepala.Penyakit lainnya adalah dermatitis seboroik yaitu peradangan kulit yang menimbulkan munculnya sisik pada kulit kepala.
Cara mengatasi ketombe
Jaga agar kulit kepala tidak menjadi terlalu berminyak,misalnya dengan keramas secara teratur dan menggunakan minyak rambut secukupnya.Setelah keramas,biasakan membilas shampo sampai bersih.Jangan lupa menjaga kebersihan sisir,karena sisir yang kotor menjadi tempat berkumpulnya jamur.
Mengkonsumsi air putih secara cukup setiap hari ditambah lagi dengan mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah cukup dapat membantu menjaga kesehatan kulit termasuk kulit kepala Anda.
Untuk menghilangkan ketombe,Anda dapat pula menggunakan shampo yang mengandung selenium sulfida atau salicylic acid.
Teknik Menulis Untuk Media Massa
Semua orang bisa menulis
Kecuali yang sama sekali tidak pernah memperoleh pendidikan formal atau nonformal.Masalahnya,di mana dan untuk apa dia menulis?
Media massa (koran,majalah,tabloid) menyediakan begitu banyak ruang bagi para (calon) penulis umum,di luar rubrik yang biasa diisi para wartawan media bersangkutan.Setidaknya ada dua rubrik yang bisa dimanfaatkan: opini dan surat pembaca.Seiring perkembangan teknologi,tulisan melalui pesan pendek (SMS) pun kini bisa dimuat di surat kabar.
Tapi,menulis di media massa itu banyak aturan.Pasti.Aturan pertama,biasanya media hanya menerima tulisan yang sesuai dengan visi,misi,dan karakter media mereka.Koran politik akan sangat terbuka dengan tulisan-tulisan politik,meski tetap menerima jenis tulisan lain untuk rubrik tertentu seperti cerpen,puisi,tema-tema pendidikan dan humaniora,dan lain-lain.
Kedua penggunaan bahasa yang sopan (kecuali di media-media "esek-esek",yang tidak akan saya bahas di sini).Sedikit penguasaan bahasa beserta ejaan yang disempurnakan mau-tak mau menjadi prasyarat bagi calon penulis.
Ketiga,tema yang spesifik dan aktual.Koran harian mengharamkan tema-tema yang basi.Tema besar yang menyedot perhatian banyak orang memang akan bertahan lama,tapi ketika ada peristiwa lain yang lebih "besar",topik yang lama tadi masuk kategori basi.
Keempat,ide tulisan harus asli (orisinal),bukan jiplakan.Inilah yang dianggap paling sulit dilakukan oleh para penulis,karena menurut mereka untuk menghasilkan ide yang orisinal setidaknya dibutuhkan "kepakaran" di bidang tertentu yang menjadi objek tulisannya.
Tapi,benarkah demikian? Belum tentu.
Seperti sudah disebutkan,setiap orang bisa menulis.Dan untuk bisa menulis di media massa ada tip dan trik yang harus dilakukan.
LATIHAN.Itu kata sakti jika kita ingin memiliki kemampuan dalam segala hal.Tanpa latihan,apa yang ingin kita lakukan tidak akan mencapai "kesempurnaan".Pula dalam menulis.Kita sering mendengar ucapan: "satu-satunya cara menjadi penulis adalah "menulis".
Latihan menulis tidak perlu terlalu dipikirkan bagaimana caranya.Mulailah dari buku harian.Ya buku harian.Atau,jika Anda blog literate,media blog merupakan jalan paling mudah dewasa ini untuk berlatih menulis.Dengan adanya forum komentar,tulisan kita bisa dinilai oleh semua orang."Ah,saya takut ntar dikritik."
Jangan takut kritik.Anggap saja konsultasi gratis.Tokh,tujuan kita memang belajar.
Buku harian,yang sifatnya personal,jangan diremehkan.Buku Pergolakan Pemikiran Islam oleh Ahmad Wahib juga berangkat dari buku harian.Belum lagi Catatan Harian Seorang Demonstran oleh Soe Hok Gie.
Latihan menulis secara personal pada dasarnya merupakan usaha mengasah kepekaan kita.Kepekaan adalah modal penting seorang penulis.Kepekaan menuntun kita untuk berbuat,beropini,menentang,dan merespons segala yang terjadi di sekitar kita.Kepekaan juga mengantarkan kita pada ide-ide.
Jadi,mulailah latihan dari sekarang.
Mengasah kepekaan
PADA bahasan sebelumnya,kita mulai berlatih menulis secara personal sebagai cara mengasah kepekaan.Sebenarnya ada banyak cara lain untuk mengasah kepekaan.
Membaca,tentu saja.Membaca buku,baik fiksi maupun nonfiksi.Artikel opini di media massa,cerpen,atau novel.Selain untuk mempertajam intuisi,membaca juga merupakan jalan untuk menambah wawasan dan referensi.Siapa tahu berguna untuk tulisan kita nantinya.
Nonton berita di tivi,acara-acara lainnya,bahkan termasuk infotainmen juga bisa menjadi lahan untuk mengasah kepekaan kita terhadap suatu hal.Pengamat media massa seperti Veven Sp Wardhana mesti nonton satu-dua sinetron (meski tidak harus mengikuti sampai tuntas) untuk bisa membuat tulisan kritis tentang hal tersebut.
Ngobrol,diskusi juga bisa mengasah pisau analisis kita sekaligus memperluas cakrawala dan jaringan sosial.Jangan lupakan blog juga.
Dengan adanya masukan-masukan dari bahan bacaan,tontonan,obrolan,maka akan timbul ide,sangsi,debat,pertanyaan-pertanyaan,yang bisa mengarah untuk munculnya inspirasi dan ide.
17 pantangan dalam menulis opini ke Kompas
Wartawan Kompas Pepih Nugraha di blognya "membocorkan" 17 penyebab sebuah artikel ditolak oleh Desk Opini Kompas.Mereka adalah:
1.Topik atau tema kurang aktual
2.Argumen dan pandangan bukan hal baru
3.Cara penyajian berkepanjangan
4.Cakupan terlalu mikro atau lokal
5.Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung
6.Konteks kurang jelas
7.Bahasa terlalu ilmiah/akademis,kurang populer
8.Uraian Terlalu sumir
9.Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah
10.Sumber kutipan kurang jelas
11.Terlalu banyak kutipan
12.Diskusi kurang berimbang
13.Alur uraian tidak runut
14.Uraian tidak membuka pencerahan baru
15.Uraian ditujukan kepada orang
16.Uraian terlalu datar
17.Alinea pengetikan panjang-panjang
Sepuluh Cara Menemukan Kembali Jurnalisme
Howard Owens dari GateHouse Media punya sepuluh cara bagi wartawan "menemukan kembali" jurnalisme.Berikut ini terjemahan dari artikelnya yang berjudul "Ten things journalists can do to reinvent journalism".
•Berhenti menulis untuk halaman depan.Terlalu banyak wartawan dan saya dulu juga begini sebagai reporter berpikir bahwa halaman depan adalah satu-satunya pembuktian kuat mereka sebagai wartawan.Pada web,tentu saja,tidak ada halaman depan hanya stempel waktu.Lebih baik menulis cerita yang benar ketimbang cemas di mana editor akan memuat cerita kita di edisi cetak.
•Berhenti memperlakukan jurnalisme seperti sebuah persaingan.Memang menyenangkan mengalahkan media lain,tapi itu tidak boleh jadi satu-satunya alasan mendapatkan cerita.Menginginkan setiap cerita supaya terbit lebih dulu dari pesaing akan berujung pada kesalahan,baik dalam pelaporan maupun proses berpikir bagaimana menangani cerita itu.Nilai ekonomi dari mengalahkan pesaing pada hari-hari ini bisa dibilang nol.Nilai sebagai sumber arus informasi yang terpercaya dalam jangka waktu lama adalah signifikan.Ini bukan sebuah poin yang bertentangan,kalau dipikir-pikir.
•Berhenti mengirimkan cerita anda ke perlombaan penulisan/pelaporan.Ini hanya akan mendorong anda menulis demi wartawan lain,bukan demi pembaca anda.
•Simak pembaca anda lebih baik lagi.Hargai setiap pujian kecil yang tulus.Jika itu berupa sebuah surat atau kartu pos,tempelkan di papan buletin anda; jika itu berupa email,cetaklah dan tempel juga di situ.Jadikan pujian tulus pembaca sebagai tujuan sehari-hari.Berhenti memandang sebelah mata kritikan yang mengeluh tentang setiap hal yang dilakukan koran anda.
•Masukkan lebih banyak orang dalam cerita anda dan lebih sedikit gelar.Saya akan mengarang sebuah aturan khusus ini,tetapi untuk setiap judul,anda harus mengutip dua orang yang tak punya gelar.Jadi,jika anda meliput dewan kota dan mengutip walikota dan anggota dewan,anda perlu juga memasukkan empat orang tanpa gelar.Orang biasa yang nyata.Berikan tekanan pada dampak yang dirasakan orang biasa,bukan hanya apa yang dikatakan orang tentang sebuah isu atau kejadian.Coba lihat berapa banyak cerita tentang dewan kota yang anda bisa tulis dalam sebulan tanpa sekalipun menyebut pejabat terpilih/yang ditunjuk.
•Jangan meliput proses.Liputlah cerita sebenarnya.Cerita sebenarnya memuat orang biasa,dengan hal-hal nyata yang hendak dikatakan,tentang hal nyata yang mempengaruhi kehidupan mereka.
•Kuasai subjek yang anda liput.Anda harus lebih paham liputan anda dari semua sumber.Ini akan menolong anda menghindari "konon katanya".Membuat anda lebih mampu menulis cerita yang dalam,dan memberi anda keyakinan untuk menambah perspektif.Anda juga akan bisa menggali lebih banyak cerita yang lebih baik lagi.
•Lupakan anggapan-palsu objektivitas.Sebaliknya,berusahalah adil,jujur,tak berpihak,dan akurat.
•Jadilah akurat.Selalu.Menjadi akurat bukanlah sekedar mendapatkan fakta yang benar.Dia membimbing pendekatan anda sepenuhnya terhadap sebuah cerita.Sebagian dari menjadi akurat artinya anda tidak pernah membesar-besarkan.Tidak pernah.Anda takkan pernah menggoreng konflik hanya supaya cerita halaman satu yang lebih keren.Anda takkan pernah memotong kutipan supaya jadi lebih dramatis,atau mengutak-atiknya demi menekankan sebuah hal.
•Liputlah masyarakat anda layaknya kampung halaman anda dan semoga saja iya libatkan diri anda dalam masyarakat dan pedulikan orang-orangnya.Meski kenyataan bisa saja mengganggu,dan anda bisa saja harus pindah suatu hari nanti,setidaknya ketika anda sedang meliput sekelompok masyarakat,bangunlah pemikiran bahwa anda akan tinggal selamanya meliput kota ini,atau topik ini.
Kecuali yang sama sekali tidak pernah memperoleh pendidikan formal atau nonformal.Masalahnya,di mana dan untuk apa dia menulis?
Media massa (koran,majalah,tabloid) menyediakan begitu banyak ruang bagi para (calon) penulis umum,di luar rubrik yang biasa diisi para wartawan media bersangkutan.Setidaknya ada dua rubrik yang bisa dimanfaatkan: opini dan surat pembaca.Seiring perkembangan teknologi,tulisan melalui pesan pendek (SMS) pun kini bisa dimuat di surat kabar.
Tapi,menulis di media massa itu banyak aturan.Pasti.Aturan pertama,biasanya media hanya menerima tulisan yang sesuai dengan visi,misi,dan karakter media mereka.Koran politik akan sangat terbuka dengan tulisan-tulisan politik,meski tetap menerima jenis tulisan lain untuk rubrik tertentu seperti cerpen,puisi,tema-tema pendidikan dan humaniora,dan lain-lain.
Kedua penggunaan bahasa yang sopan (kecuali di media-media "esek-esek",yang tidak akan saya bahas di sini).Sedikit penguasaan bahasa beserta ejaan yang disempurnakan mau-tak mau menjadi prasyarat bagi calon penulis.
Ketiga,tema yang spesifik dan aktual.Koran harian mengharamkan tema-tema yang basi.Tema besar yang menyedot perhatian banyak orang memang akan bertahan lama,tapi ketika ada peristiwa lain yang lebih "besar",topik yang lama tadi masuk kategori basi.
Keempat,ide tulisan harus asli (orisinal),bukan jiplakan.Inilah yang dianggap paling sulit dilakukan oleh para penulis,karena menurut mereka untuk menghasilkan ide yang orisinal setidaknya dibutuhkan "kepakaran" di bidang tertentu yang menjadi objek tulisannya.
Tapi,benarkah demikian? Belum tentu.
Seperti sudah disebutkan,setiap orang bisa menulis.Dan untuk bisa menulis di media massa ada tip dan trik yang harus dilakukan.
LATIHAN.Itu kata sakti jika kita ingin memiliki kemampuan dalam segala hal.Tanpa latihan,apa yang ingin kita lakukan tidak akan mencapai "kesempurnaan".Pula dalam menulis.Kita sering mendengar ucapan: "satu-satunya cara menjadi penulis adalah "menulis".
Latihan menulis tidak perlu terlalu dipikirkan bagaimana caranya.Mulailah dari buku harian.Ya buku harian.Atau,jika Anda blog literate,media blog merupakan jalan paling mudah dewasa ini untuk berlatih menulis.Dengan adanya forum komentar,tulisan kita bisa dinilai oleh semua orang."Ah,saya takut ntar dikritik."
Jangan takut kritik.Anggap saja konsultasi gratis.Tokh,tujuan kita memang belajar.
Buku harian,yang sifatnya personal,jangan diremehkan.Buku Pergolakan Pemikiran Islam oleh Ahmad Wahib juga berangkat dari buku harian.Belum lagi Catatan Harian Seorang Demonstran oleh Soe Hok Gie.
Latihan menulis secara personal pada dasarnya merupakan usaha mengasah kepekaan kita.Kepekaan adalah modal penting seorang penulis.Kepekaan menuntun kita untuk berbuat,beropini,menentang,dan merespons segala yang terjadi di sekitar kita.Kepekaan juga mengantarkan kita pada ide-ide.
Jadi,mulailah latihan dari sekarang.
Mengasah kepekaan
PADA bahasan sebelumnya,kita mulai berlatih menulis secara personal sebagai cara mengasah kepekaan.Sebenarnya ada banyak cara lain untuk mengasah kepekaan.
Membaca,tentu saja.Membaca buku,baik fiksi maupun nonfiksi.Artikel opini di media massa,cerpen,atau novel.Selain untuk mempertajam intuisi,membaca juga merupakan jalan untuk menambah wawasan dan referensi.Siapa tahu berguna untuk tulisan kita nantinya.
Nonton berita di tivi,acara-acara lainnya,bahkan termasuk infotainmen juga bisa menjadi lahan untuk mengasah kepekaan kita terhadap suatu hal.Pengamat media massa seperti Veven Sp Wardhana mesti nonton satu-dua sinetron (meski tidak harus mengikuti sampai tuntas) untuk bisa membuat tulisan kritis tentang hal tersebut.
Ngobrol,diskusi juga bisa mengasah pisau analisis kita sekaligus memperluas cakrawala dan jaringan sosial.Jangan lupakan blog juga.
Dengan adanya masukan-masukan dari bahan bacaan,tontonan,obrolan,maka akan timbul ide,sangsi,debat,pertanyaan-pertanyaan,yang bisa mengarah untuk munculnya inspirasi dan ide.
17 pantangan dalam menulis opini ke Kompas
Wartawan Kompas Pepih Nugraha di blognya "membocorkan" 17 penyebab sebuah artikel ditolak oleh Desk Opini Kompas.Mereka adalah:
1.Topik atau tema kurang aktual
2.Argumen dan pandangan bukan hal baru
3.Cara penyajian berkepanjangan
4.Cakupan terlalu mikro atau lokal
5.Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung
6.Konteks kurang jelas
7.Bahasa terlalu ilmiah/akademis,kurang populer
8.Uraian Terlalu sumir
9.Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah
10.Sumber kutipan kurang jelas
11.Terlalu banyak kutipan
12.Diskusi kurang berimbang
13.Alur uraian tidak runut
14.Uraian tidak membuka pencerahan baru
15.Uraian ditujukan kepada orang
16.Uraian terlalu datar
17.Alinea pengetikan panjang-panjang
Sepuluh Cara Menemukan Kembali Jurnalisme
Howard Owens dari GateHouse Media punya sepuluh cara bagi wartawan "menemukan kembali" jurnalisme.Berikut ini terjemahan dari artikelnya yang berjudul "Ten things journalists can do to reinvent journalism".
•Berhenti menulis untuk halaman depan.Terlalu banyak wartawan dan saya dulu juga begini sebagai reporter berpikir bahwa halaman depan adalah satu-satunya pembuktian kuat mereka sebagai wartawan.Pada web,tentu saja,tidak ada halaman depan hanya stempel waktu.Lebih baik menulis cerita yang benar ketimbang cemas di mana editor akan memuat cerita kita di edisi cetak.
•Berhenti memperlakukan jurnalisme seperti sebuah persaingan.Memang menyenangkan mengalahkan media lain,tapi itu tidak boleh jadi satu-satunya alasan mendapatkan cerita.Menginginkan setiap cerita supaya terbit lebih dulu dari pesaing akan berujung pada kesalahan,baik dalam pelaporan maupun proses berpikir bagaimana menangani cerita itu.Nilai ekonomi dari mengalahkan pesaing pada hari-hari ini bisa dibilang nol.Nilai sebagai sumber arus informasi yang terpercaya dalam jangka waktu lama adalah signifikan.Ini bukan sebuah poin yang bertentangan,kalau dipikir-pikir.
•Berhenti mengirimkan cerita anda ke perlombaan penulisan/pelaporan.Ini hanya akan mendorong anda menulis demi wartawan lain,bukan demi pembaca anda.
•Simak pembaca anda lebih baik lagi.Hargai setiap pujian kecil yang tulus.Jika itu berupa sebuah surat atau kartu pos,tempelkan di papan buletin anda; jika itu berupa email,cetaklah dan tempel juga di situ.Jadikan pujian tulus pembaca sebagai tujuan sehari-hari.Berhenti memandang sebelah mata kritikan yang mengeluh tentang setiap hal yang dilakukan koran anda.
•Masukkan lebih banyak orang dalam cerita anda dan lebih sedikit gelar.Saya akan mengarang sebuah aturan khusus ini,tetapi untuk setiap judul,anda harus mengutip dua orang yang tak punya gelar.Jadi,jika anda meliput dewan kota dan mengutip walikota dan anggota dewan,anda perlu juga memasukkan empat orang tanpa gelar.Orang biasa yang nyata.Berikan tekanan pada dampak yang dirasakan orang biasa,bukan hanya apa yang dikatakan orang tentang sebuah isu atau kejadian.Coba lihat berapa banyak cerita tentang dewan kota yang anda bisa tulis dalam sebulan tanpa sekalipun menyebut pejabat terpilih/yang ditunjuk.
•Jangan meliput proses.Liputlah cerita sebenarnya.Cerita sebenarnya memuat orang biasa,dengan hal-hal nyata yang hendak dikatakan,tentang hal nyata yang mempengaruhi kehidupan mereka.
•Kuasai subjek yang anda liput.Anda harus lebih paham liputan anda dari semua sumber.Ini akan menolong anda menghindari "konon katanya".Membuat anda lebih mampu menulis cerita yang dalam,dan memberi anda keyakinan untuk menambah perspektif.Anda juga akan bisa menggali lebih banyak cerita yang lebih baik lagi.
•Lupakan anggapan-palsu objektivitas.Sebaliknya,berusahalah adil,jujur,tak berpihak,dan akurat.
•Jadilah akurat.Selalu.Menjadi akurat bukanlah sekedar mendapatkan fakta yang benar.Dia membimbing pendekatan anda sepenuhnya terhadap sebuah cerita.Sebagian dari menjadi akurat artinya anda tidak pernah membesar-besarkan.Tidak pernah.Anda takkan pernah menggoreng konflik hanya supaya cerita halaman satu yang lebih keren.Anda takkan pernah memotong kutipan supaya jadi lebih dramatis,atau mengutak-atiknya demi menekankan sebuah hal.
•Liputlah masyarakat anda layaknya kampung halaman anda dan semoga saja iya libatkan diri anda dalam masyarakat dan pedulikan orang-orangnya.Meski kenyataan bisa saja mengganggu,dan anda bisa saja harus pindah suatu hari nanti,setidaknya ketika anda sedang meliput sekelompok masyarakat,bangunlah pemikiran bahwa anda akan tinggal selamanya meliput kota ini,atau topik ini.
Langganan:
Postingan (Atom)