Minggu, 17 Juli 2011

Hey, It's Kuala Lumpur, babe!


selama pegel duduk selama 2 jam 50 menit, welcome to LCCT...


setelah sampe, cek paspor di bagian immigration, yang antriannya nguler, mata saya gak bisa berhenti melihat kesana kemari ngeliatin orang-orang yang asli datang dari seluruh penjuru dunia


sampe disana, langsung deh tuker duit, saran dari kakak saya yang emang kerja di bank, bagusnya sih tukernya di Indonesia, tapi karena kendala hari itu gak sempat ke bank jadilah saya tuker di bank sebelah duty free shop di LCCT, tapi ya siap-siap aja, 1 MYR sekita 3200-an rupiah #ngek


entah kenapa kalau jalan-jalan saya lebih attract ke arsitektur yang unik-unik dan melihat budaya dan orang-orangnya, saya masuk ke mall disini namanya Pavilliun #bener gak ya? cuma mau lihat desain bangunan di seberang jalan #hihi


nah, kudu donk poto di landmark-nya Kuala Lumpur ;)





there's always first time for everything

Happy Holiday!

Ah, bulan Juli memang selalu menyenangkan, kenapa? karena di kalender pendidikan itu adalah waktunya untuk berlibur.

Setelah perjalanan yang panjang, usaha yang tidak sedikit, dan disertai cucuran air mata dan keringat akhirnya bisa juga backpacking ke luar negeri.

Mungkin untuk sebagian orang biasa-biasa saja, apalagi tujuan saya juga tidak jauh-jauh amat. Pertimbangan saya ke negeri ini yang pertama, saya bener-bener manfaatin promo tiket murah yang di booking jauh-jauh bulan. Selain itu, saya pengen gunakan paspor yang saya buat waktu ngurus beasiswa jadilah saya melipir ke negeri ini.

Masalahnya apa aja? Banyak!

Sebelum perjalanan ini terjadi, banyak hambatan, inget aja pepatah, no pain no gain!
yang pertama, saya nabung setengah mampus untuk perjalanan ini #hihi, semua cara yang menghasilkan uang dilakukan, dari nyuri-nyuri waktu kuliah buat kerja part time, nabung dikit-dikit di rekening terpisah, nahan keinginan belanja-belanji yang tidak penting, baca tips ini itu, dan masih banyak lainnya.

Belum lagi, karena saya backpacking, otomatis dong saya nyari yang murah, saya sebelumnya berencana dengan tiga orang temen saya, eh di tengah jalan mereka satu-satu mengundurkan diri. Jiper? gak dong! kalau memang tujuannya serius gak boleh mundur, masalah justru ngetes apakah kita serius apa tidak, apakah kita layak mendapakan apa tidak.

Saya bersyukur banget punya keluarga yang mendukung dan memberi izin kepada saya yang hobinya melipir kesana kemari. Khawatir? jelaslah. Yang jelas harus punya tekad untuk selalu jaga diri baik-baik dan pegang kepercayaan orang tua. Saya inget travelling saya sendirian (yang masih dalam satu provinsi ga keitung ye) tanpa orang tua di luar pulau yang saya tinggali itu sekitar umur 16 tahun, waktu itu ke Jogjakarta, via Surabaya singgah di Magetan #hihi..
Setelah itu saya melipir kembali ke Bali tahun 2009.

Yang paling membahagiakan, kemarin sepulang dari travelling juga orang tua saya membelikan saya kamera dari luar negeri #hihi, karena mereka tau banget apa yang diinginkan anaknya. Ah! Bahagianya!

Saya suka heran sama orang-orang yang sering ngomong, "Eh kamu kerjaannya jalan-jalan terus, tapi pengen juga sih sayang aku gak bisa" loh? ya usaha donk! sirik itu penting asalkan jadi motivasi. Saya juga sirik sama banyak orang, sama Trinity, sama backpacker lainnya yang udah jalan kesana kemari, tapi saya rasa itu hal yang wajar saja, dari situ saya jadi mikir gimana supaya bisa seperti mereka.

Last but not least, kalau mau jalan-jalan yaa usaha, tujuannya ga mesti keluar negeri mulai aja dari yang deket-deket, kalo ga tahan nabung lama-lama.

It's not just about the destination, it's about the journey. Sekali lagi, Happy Holiday!